Jakarta, 4 Januari 2011. Selama tahun 2010, BNI yang ditargetkan Pemerintah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,60 triliun berhasil melampaui yang ditargetkan dengan penyaluran sebesar Rp 1,63 triliun (101,9% dari target) kepada 16.257 debitur. Sejak awal program penyaluran KUR hingga akhir Desember 2010, penyaluran KUR BNI telah mencapai Rp 3,16 triliun kepada 27,824 debitur.
Sementara itu, sebanyak 2.655 debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dengan outstanding KUR sebesar Rp 435.5 miliar telah “naik kelas” menjadi debitur dengan fasilitas kredit BNI Wirausaha. Mereka adalah debitur yang dinilai berhasil dalam meningkatkan kapasitas usahanya sehingga membutuhkan fasilitas kredit dengan limit yang lebih besar. BNI KUR merupakan produk kredit BNI dengan plafon hingga Rp 500 juta untuk usaha kecil yang feasible, namun belum bankable. Pembiayaan mendapat fasilitas penjaminan dari perusahaan penjamin yang telah ditunjuk pemerintah, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) dan Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
Menurut Slamet Djumantoro, GM Usaha Kecil BNI, penyaluran kredit usaha kecil ini merupakan bentuk keseriusan BNI dalam membantu pemerintah dalam memberdayakan usaha kecil sekaligus untuk meningkatkan porsi kredit BNI untuk segmen usaha kecil dan menengah. ”Kami berharap bahwa fasilitas kredit ini juga menjadi salah satu rangsangan bagi pengembangan perekonomian daerah dengan berbasis pada pengembangan usaha kecil dan pemberdayaan wirausahawan baru,” katanya. BNI menyalurkan KUR dengan tiga pola penyaluran, yaitu disalurkan langsung kepada debitor, disalurkan melalui koperasi, dan disalurkan melalui perusahaan inti untuk usaha plasma/binaan.
Untuk total kredit usaha kecil, hingga akhir Desember 2010, pencapaian penyaluran kredit BNI pada sektor usaha kecil mencapai Rp 29,32 trilyun dengan jumlah debitur mencapai 54.015 debitur. Sektor penyalurannya tersebar pada sektor perdagangan 53,06%, sektor jasa dunia usaha (19,06%), sektor industri pengolahan (9,55%), sektor konstruksi (6,99%), dan sektor pertanian (5,53%).
Dalam penyaluran kredit usaha kecil dan menengah, BNI telah didukung dengan jaringan yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air, yaitu 51 sentra kredit kecil (SKC), 106 unit kredit kecil (UKC), 20 sentra kredit menengah (SKM), 74 kantor cabang stand alone, dan didukung 1.100 kantor cabang. Untuk meningkatkan layanan kepada debitor usaha kecil, BNI telah mengimplementasikan teknologi secara online sehingga memungkinkan proses aplikasi kredit usaha kecil menjadi lebih cepat dan mudah. Selain BNI Kredit Usaha Rakyat, BNI juga memiliki produk kredit lainnya yang ditujukan para usaha kecil, yaitu kredit BNI Wirausaha, kredit BNI Usaha Berkembang, dan kredit BNI Usaha Maju.
Mengenai BNI
BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, memiliki 1.242 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia, dan 5 cabang luar negeri (Singapura, Hongkong, Tokyo, New York dan London), serta perwakilan di beberapa negara di Timur Tengah.
Untuk jaringan elektronik, BNI memiliki 4.011 ATM ditambah 10.000 ATM LINK dan 15.000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-5789 9999 atau 68888 (via ponsel), serta SMS Banking da n BNI Internet Banking www.bni.co.id untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan puluhan fitur.
Bagi nasabah institusi bisnis, BNI memberikan layanan cash management secara online; trade finance, perdagangan internasional (ekspor/impor) dan remittance/pengiriman uang yang didukung oleh jaringan cabang luar negeri dan ±1.300 bank koresponden di seluruh dunia. Saham BNI tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BBNI sejak tahun 1996.
Sumber : http://www.bni.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon setiap komentar diisikan nama atau alamat email, terimakasih