Rabu, 16 Februari 2011

Why people in love not always marriage to each other

Pekanbaru, 15 Februari 2011
Mengenang 16 Februari 2003
My Happy Wedding Party with my lovely Wife
sekalipun baru berumur 8 tahun, tapi kita telah bersama hmpir 20 tahun, tepatnya pertengahan tahun 1992................kelas 2 SMA tepatnya 2 Bio 1 SMA Negeri 2 Pekanbaru, masa-masa yg unik dan indah.
Allah begitu menyayangi kita,
selalu tau dan memberikan apa yang kami butuhkan bukan apa yang kami inginkan
Selalu memberikan ketegaran dan ketabahan di setiap cobaan
Semoga selalu menjadi keluarga yang Bahagia dengan anak-anak sebagai investasi masa depan, investasi akhirat, investasi bagi umat dan Bangsa, Amiiin


Why people in love not always marriage to each other…

…Benarkah menikah didasari oleh kecocokan? Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..kalau sama-sama suka sop buntut berarti masa depan cerah…(That simple?)

Berbeda dengan sepasang sandal yang hanya punya aspek kiri dan kanan, menikah adalah persatuan dua manusia, pria dan wanita. Dari anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi urusan jiwa dan hatinya.

Kecocokan minat dan latar belakang keluarga bukan jaminan segalanya akan lancar.. Lalu apa?

Menikah adalah proses pendewasaan, dan untuk memasukinya diperlukan pelaku yang kuat dan berani. Berani menghadapi masalah yang akan terjadi dan punya kekuatan untuk menemukan jalan keluarnya. Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya?

Harus ada komunikasi dua arah, ada kerelaan mendengar kritik, ada keikhlasan meminta maaf, ada ketulusan melupakan kesalahan, dan keberanian untuk mengemukakan pendapat.

Sekali lagi menikah bukanlah upacara yang diramaikan gending cinta, bukan rancangan gaun pengantin ala cinderella, apalagi rangkaian mobil undangan yang memacetkan jalan

Menikah adalah berani memutuskan untuk berlabuh, ketika ribuan kapal pesiar yang gemerlap memanggil-manggil

Menikah adalah proses penggabungan dua orang berkepala batu dalam satu ruangan dimana ciuman, pelukan, dan hubungan cinta yang berkepanjangan hanyalah bunga

Masalahnya bukanlah menikah dengan anak siapa, yang hartanya berapa, bukanlah rangkaian bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya membuat keluarga saling tersinggung, apalagi kegemaran minum kopi yang sama…

Menikah adalah proses pengenalan diri sendiri maupun pasangan anda. Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana anda bisa memahami orang lain… Tanpa bisa memperhatikan diri sendiri, bagaimana anda bisa memperhatikan pasangan hidup ?

Menikah sangat membutuhkan keberanian tingkat tinggi, toleransi sedalam samudra, serta jiwa besar untuk menerima dan memaafkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon setiap komentar diisikan nama atau alamat email, terimakasih

Cari Blog Ini