Jumat, 11 Maret 2011

Jalur Kereta Api (Sebuah Pilihan yg Sulit)



Sekelompok  anak kecil sedang bermain di dekat dua jalur kereta api.
Jalur  yg pertama adalah jalur aktif (masih sering dilewati KA),  sementara jalur kedua  sudah tidak aktif.

Hanya  seorang anak yg bermain di jalur yg tidak aktif (tidak pernah lagi dilewati KA), sementara lainnya bermain di jalur KA yg masih aktif.

Tiba-tiba  terlihat ada kereta api yg mendekat dgn kecepatan tinggi, dan kebetulan Anda  berada di depan panel persimpangan yg mengatur arah KA tsb.

Apakah  Anda akan memindahkan arah KA tsb  ke jalur sdh tidak aktif dan  menyelamatkan sebagian besar anak kecil yg sedang bermain ?

Namun  hal ini berarti Anda mengorbankan seorang anak yang sedang bermain di jalur KA  yg tidak aktif. Atau Anda akan membiarkan kereta tsb berada di  jalur yg  seharusnya?

Mari  berhenti sejenak dan berpikir keputusan apa yang sebaiknya kita ambil ?
Pikirkan  baik-baik jawaban anda...., dan setelah anda yakin dengan jawaban anda, baru  anda teruskan membaca ke bawah.
.

 .
Sebagian besar orang akan memilih untuk memindahkan arah kereta dan hanya
mengorbankan jiwa seorang anak. Anda mungkin memiliki pilihan yg sama karena dgn menyelamatkan sebagian besar anak dan hanya kehilangan seorang anak adalah sebuah keputusan yg rasional dan dpt disyahkan baik secara moral maupun emosional.

Namun sadarkah Anda bhw anak yg memilih untuk bermain di jalur KA yg sudah tidak aktif, berada di pihak yg benar karena telah memilih untuk bermain di tempat yg aman? Di samping itu, dia harus dikorbankan justru krn     kecerobohan teman2nya yang bermain di tempat berbahaya.

Dilema semacam ini terjadi di sekitar kita setiap hari. Di kantor,  di masyarakat, di dunia politik dan terutama dalam kehidupan demokrasi, pihak minoritas harus dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Tidak  peduli betapa bodoh dan cerobohnya pihak mayoritas tersebut.

Nyawa seorang anak yang memilih untuk tidak bermain bersama teman-temannya
di jalur KA  yang berbahaya telah dikesampingkan.Dan bahkan mungkin kita tidak akan menyesalkan kejadian tersebut.


Seorang teman yg men-forward cerita ini berpendapat bahwa dia tidak akan mengubah arah laju kereta karena dia percaya anak-anak yang bermain  di jalur KA yang masih  aktif sangat sadar bahwa jalur tersebut masih aktif.

Akibatnya  mereka akan segera lari ketika mendengar suara kereta mendekat. Jika  arah laju kereta diubah ke jalur yg tidak aktif maka seorang anak yg sedang  bermain di jalur tsb pasti akan tewas, krn dia tidak pernah berpikir bhw kereta  akan menuju jalur tsb.

Disamping itu,alasan sebuah jalur KA dinonaktifkan  kemungkinan karena jalur tersebut sudah tidak aman.

Bila  arah laju kereta diubah ke jalur yang tidak aktif,  maka kita telah membahayakan  nyawa seluruh penumpang di dalam kereta.

Dan  mungkin langkah yang telah ditempuh untuk menyelamatkan sekumpulan anak dengan  mengorbankan seorang anak, akan mengorbankan lagi ratusan nyawa penumpang di  kereta tersebut.

Kita harus sadar bahwa hidup ini penuh dengan keputusan sulit yg hrs dibuat.

Dan mungkin kita tdk akan menyadari bhw sebuah keputusan yang cepat tdk selalu menjadi keputusan yg benar.

Satu lagi yang perlu diingat.... dalam masyarakat dan dunia kerja kita sekarang ini :

SESUATU YANG BENAR TIDAK SELALU DISUKAI DAN SESUATU YANG DISUKAI TIDAK SELALU BENAR.....

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon setiap komentar diisikan nama atau alamat email, terimakasih

Cari Blog Ini