Kamis, 29 Desember 2011

Bunda Luar Biasa !


Seorang anak terlahir normal, tanpa cacat sedikit pun. Proses kelahirannya berlangsung normal, tanpa operasi caesar. Tetapi proses panjang selama sembilan bulan sebelum melahirkan itulah yang tidak normal. Bahkan, jika bukan karena kuasa Allah, takkan pernah terjadi sebuah kelahiran yang menakjubkan ini. Selain faktor Allah, tentu saja ada sang bunda yang teramat luar biasa…

Pekan pertama setelah mengetahui bahwa dirinya positif hamil, Sinta mengaku kaget bercampur haru. Perasaan yang luar biasa menghinggapi seisi hidupnya, sepanjang hari-harinya setelah itu. Betapa tidak, sekian tahun lamanya ia menunggu kehamilan, ia teramat merindui kehadiran buah hati penyejuk jiwa di rumah tangganya. Dan kenyataannya, Allah menanamkan sebentuk amanah dalam rahimnya. Sinta pun tersenyum gembira.

Namun kebahagiaan Sinta hanya berlangsung sesaat, tak lebih dari dua pekan ia menikmati hari-hari indahnya, ia jatuh sakit. Dokter yang merawatnya tak bisa mendiagnosa sakit yang diderita Sinta. Makin lama, sakitnya bertambah parah, sementara janin yang berada dalam kandungannya pun ikut berpengaruh. Satu bulan kemudian, Sinta tak kunjung sembuh, bahkan kondisinya bertambah parah. Dokter mengatakan, pasiennya belum kuat untuk hamil sehingga ada kemungkinan jalan untuk kesembuhan dengan cara menggugurkan kandungannya.

Sinta yang mendengar rencana dokter, langsung berkata “tidak”. Ia rela melakukan apa pun untuk kelahiran bayinya, meski pun harus mati. Suaminya dan dokter pun sepakat menyerah dengan keputusan Sinta. Walau mereka sudah membujuknya dengan kalimat, “kalau kamu sehat, kamu bisa hamil lagi nanti dan melahirkan anak sebanyak kamu mau”. Namun Santi tak bergeming. Janin itu pun tetap bersemayam di rahimnya.
Waktu terus berjalan, memasuki bulan ketiga, Sinta mengalami penurunan stamina. Keluarga sudah menangis melihat kondisinya, tak sanggup melihat penderitaan Sinta. Tak lama kemudian, dokter menyatakan Sinta dalam keadaan kritis. Tidak ada jalan lain, janin yang sudah berusia hampir empat bulan pun harus segera dikeluarkan demi menyelamatkan sang bunda.

Rabu, 28 Desember 2011

Tell Her Now That U Love Her


“I luv u”
Setiap pagi aku menerima SMS bernada seperti itu. Kadang berupa gambar yang melambangkan cinta. Bukan siapa-siapa, karena wanita yang rajin tak pernah absen mengirimiku ungkapan cinta itu tak lain adalah istriku sendiri. Kemarin kuberitahu dia bahwa tindakannya itu memalukan, untuk sebuah keluarga yang sudah memiliki dua anak, tidak usahlah ‘cinta-cinta-an’ seperti halnya orang pacaran atau pengantin baru. Tapi ia tidak menggubrisnya, bahkan ia semakin sering dengan menambah rutinitas itu pada setiap sorenya.
Enam setengah bulan lalu, malah dia melakukan satu seremoni yang bagiku hanyalah buang-buang uang saja dan tak selayaknya ia melakukan itu. Malam itu sesampainya aku di rumah, kudapati rumahku hanya diterangi oleh lampu yang remang-remang. Rupanya istriku mengganti lampu ruangan makan kami, agar terkesan lebih romantis, katanya. Sementara dua anakku sudah terlelap menikmati mimpinya, kulihat beberapa batang lilin menyala di atas meja makan yang sudah tersedia hidangan penuh selera kesukaanku. Dengan gaun malamnya, ia terlihat begitu cantik. Aku baru ingat, hari itu adalah ulang tahun ketiga pernikahan kami.

Senin, 19 Desember 2011

TULANG RUSUK


Jane : Yang paling kamu cintai di dunia ini siapa
Jhon : Kamu dong !!!
Jane : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Jhon : (berpikir sejenak lalu menatap Ce dengan pasti) Kamu tulang
rusukku !!! Kata Kitab Suci, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua Pria Mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, dia tidak Lagi merasakan sakit di hati ..."

Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis
Untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam
Kesibukan masing - masing dan kepenatan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan.

Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar Dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari pada Akhir sebuah pertengkaran Jane lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak "Kamu nggak cinta lagi sama aku !".
Jhon sangat membenci ketidak dewasaan Jane dan secara spontan balik
berteriak "Aku menyesal kita menikah ! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !!!"

Cari Blog Ini